Telahmenjadi identitas dan tradisi khas tersendiri bagi warga NU, tiap kali memberikan salam penutup dalam surat menyurat maupun ceramah dan diskusi maupun
OlehDafid Fuadi DutaIslam.Com - Pada umumnya umat Islam mengakhiri ceramah atau surat-menyurat keagamaan dengan kalimat "Billahit taufiq wal-hidayah" atau "Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq" yang diucapkan atau ditulis sebelum salam penutup. Tetapi tahukah mereka siapa pencipta ke dua kalimat tersebut? Pencipta kedua kalimat itu adalah
Islam Dan Cara Berpikir Muslim = Bismillahi .. Shaloom alekheim, saudara2 non muslimku yang berbahagia di manapun kalian berada. Kiranya damai
Siapapun dan dari pihak mana pun, provokator itu adalah musuh bangsa, musuh bersama warga NKRI. Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq. Wassalamulaikum Wr. Wb.(Red) Post Views: 59. Tags KETUA UMUM PBNU KH Said Aqil Siroj PBNU. Share on Facebook. Share on Twitter. Related articles More from author More from category.
AlQur’an sebagai mukjizat terbesar itu ditandai dengan (1) turunnya sesuai dengan keperluan selama 23 tahun, (2) keasliannya terjamin sepanjang masa, (3) isinya membenarkan kitab-kitab suci yang diturunkan kepada para nabi sebelumnya dan mecakup masa lampau, sekarang dan akan datang secara lengkap.(4) Wallahul-muwafiq ila aqwamith-thariq
Orangyang Pertama kali Memakai 'Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Thoriq' yang Sering dipakai oleh Warga NU, Bahkan Muslim Seluruh Indonesia Author: Ngaji Online October 21, 2020 Post a Comment Kalimat 'Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Thoriq' sudah sangat familiar ditelinga kita, terutama warga Nahdliyin.
MENYATAKAN KEBENARAN BUKAN PENGHINAAN = Bismillahi .. Shaloom alekheim, saudara2 non muslimku yang berbahagia di manapun kalian berada. Kiranya
WallahulMuwaffiq ila Aqwamith Thar. Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Tharieq. 0 /5000 Dari:-Ke:-Hasil (Arab) 1: Disalin! أقواميث والأهول زريق موفق رابطة القانون الدولي. Sedang diterjemahkan, harap tunggu.. Hasil (Arab) 2: Disalin! Wallahul Muwaffiq التابعة للرابطة Aqwamith Tharieq. Sedang
YMzmWz. Pada umumnya umat Islam mengakhiri ceramah atau surat-menyurat keagamaan dengan kalimat “Wa billahit taufiq wal hidayah” atau “Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thoriq” yang diucapkan atau ditulis sebelum salam penutup. Tetapi tahukah mereka siapa pencipta ke dua kalimat tersebut Pencipta kedua kalimat itu adalah KH Achmad Abdul Hamid yang lebih dikenal dengan nama KH Achmad Abdul Hamid Kendal. Adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Kendal Kota dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat sekitar menyebut sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”. KH Achmad Abdul Hamid Kendal lahir di Kendal Tahun 1915. Ayahandanya bernama KH Abdul Hamid. Dilahirkan pada saat negeri ini sedang marak berdiri berbagai pergerakan dan organisasi keagamaan, sosial, ekonomi, politik, seperti Sarekat Dagang Islam SDI yang didirikan pada tahun 1905 lalu pada tahun 1906 berubah menjadi Sarikat Islam dan pada tahun 1912 berdirilah organisasi Muhammadiyah. Enam tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1918 lahir Nahdlatul Tujjar sebagai cikal bakal Nahdlatul Ulama NU. Selanjutnya pada 31 Januari 1926 berdirilah NU, lalu dua tahun setelahnya, yakni 1928 lahirlah Sumpah Pemuda. Mulanya kalimat 'Wa Billahit Taufiq wal Hidayah' diciptakannya sebagai ciri khas warga NU untuk mengakhiri ceramah, pidato dan surat menyurat. Menurut beberapa informasi, kalimat itu diucapkan kali pertama saat berada di Magelang yang selanjutnya diikuti oleh para ulama NU dan seluruh Nahdliyin. Namun kalimat itu akhirnya ditiru dan digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam dari berbagai organisasi dan pergerakan. Kalimat yang menjadi ciri khas warga NU itu pun menjadi konsumsi publik sekaligus menunjukkan kualitas serta pengaruh ulama NU yang hadir di tengah masyarakat. Oleh karena itu, kiai penggemar sepak bola ini menciptakan kalimat baru, yakni Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Thoriq yang dirasa cukup sulit ditirukan oleh warga non-NU. Sehingga sejak itu Nahdliyyin menggunakan kalimat Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thoriq dalam mengakhiri ceramah, pidato dan surat menyurat sebelum salam penutup, meski yang tetap terbiasa menggunakan Wa Billahit Taufiq wal Hidayah juga masih banyak. Khidmah Kiai Ahmad demikian panggilannya sehari-hari dalam NU dimulai dari tingkat cabang sampai PBNU. Banyak tugas penting NU yang pernah diembannya seperti Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kendal, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah dengan Katib KH Sahal Mahfudz, dan terakhir sebagai Mustasyar PBNU dan MUI Jawa Tengah. Tidak cukup itu, Kiai Achmad juga tercatat sebagai kontributor dan distributor majalah Berita NO, yang terbit tahun 1930an. Dalam sebuah tulisan, Kiai Sahal Mahfudz menyebutkan bahwa Kiai Ahmad menyimpan dokumen-dokumen jurnalistik NU seperti Buletin LINO Lailatul Ijtima’ Nadhlatoel Oelama. Dengan demikian, Kiai Ahmad Abd Hamid Kendal tidak hanya dikenal sebagai ulama organisatoris, jurnalistik, tapi beliau juga sosok yang memiliki pengaruh influencer yang produktif di bidang kepenulisan, bahkan atlit sepakbola dan lari maraton.
MALANG TERKINI - Di akhir ceramah, seorang da'i biasanya menutup dengan ucapan Wallahul Muwaffiq ila aqwamith thariq wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana tulisan Arab dan artinya? Tulisan Arab Wallahul Muwaffiq ila aqwamith thariq wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh yang benar adalah sebagai berikut والله الموفق إلى أقوم الطريق والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Baca Juga Arti Asyhadu Alla Ilaha Illallah, Lengkap dengan Tulisan Arabnya Arti dari ungkapan Wallahul Muwaffiq ila aqwamith thariq wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh adalah Allah yang Maha Pemberi taufik pada jalan yang paling lurus, semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah atas kalian. Tujuan menyampaikan kata-kata tersebut di penghujung ceramah adalah sebagai ungkapan jujur dari hati bahwa meskipun da'i telah menyampaikan pesan agama tetapi yang berhak memberi hidayah adalah Allah. Jadi, da'i hanya bertugas menyampaikan ilmu Allah, sementara hidayah murni dari Allah. Sebab banyak sekali orang yang dinasehati dengan agama tetapi tetap saja tidak nurut. Hal itu menunjukkan bahwa taufik dan hidayah murni hak prerogatif Allah. Manusia hanya sekedar usaha, Allah lah yang menentukan.