Diantaramaksiat yang sering dilakukan oleh manusia ketika menggunakan lisannya adalah perilaku ghibah dan juga mengadu domba.Ghibah diartikan sebagai membicarakan keburukan orang lain kepada lawan ghibah.Baik yang mengatakan maupun yang mendengarkan bila tidak mencegahnya, semuanya akan dihukumi dosa ghibah.Allah SWT dalam Al - Qur'an surat Al - Hujurat ayat 12 mengatakan bahwa ghibah
Jikakamu berada di situasi ini dan selalu sulit mengontrol bibir kamu, maka mulailah dari sekarang untuk berubah. Beritahu juga kepada teman-teman kamu, begini caranya: 1. Kita harus berhenti menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. "Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut
TB(1974) ©. SABDAweb Ef 4:29. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, b tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, c di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. AYT (2018): Jangan biarkan perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi hanya perkataan baik yang membangun orang yang membutuhkan sehingga perkataanmu itu memberi berkat bagi mereka
Katakata yang keluar dari mulut kita ibarat harimau: sangat berkuasa. Ucapan hakim di pengadilan bisa menentukan hidup matinya seorang terdakwa. Ucapan seorang pejabat bisa memengaruhi nasib rakyat. Ucapan pengusaha pada rekannya dapat membuat transaksi bisnis jadi atau batal.
Mulutmuharimaumu, waspadai tentang bahaya lisan . Administrator - Sabtu, 30 Januari 2021 | 21:00 WIB Hujurat ayat 12 mengatakan bahwa ghibah ini diibaratkan memakan daging saudara sendiri yang telah mati, jijik bukan? Maka sungguh perilaku ghibah ini menjijikkan dan harus dijauhi dan dihindari. Demikian juga dengan mengadu domba.
Berikutkarakteristik wanita bijak menurut Alkitab: 1. Takut akan Allah. Seperti disebutkan sebelumnya, dalam Amsal 1:7. Amsal 9:10 serta dalam Mazmur 111:10 dikatakan bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Allah. Jadi untuk mulai menjadi wanita bijak dan memiliki karakter Kristus, maka takutlah akan Allah. 2.
Home| Tentang Kami | SABDA Katalog. Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA) Ayat dan kata di Alkitab | Bahan-bahan di SABDA. Mencari di Alkitab. Contoh: Matius 1, Kej 1:1, 2 Tim 1:1-10 Yesus, Firman Tuhan. Pepatah "mulutmu harimaumu" mengajarkan kepada kita bahwa perkataan yang keluar dari mulut ini harus kita kendalikan. Jika
AyatSH: Yohanes 18:12-27. Judul: Berbicara dengan Bijaksana. Ada ungkapan yang berbunyi "mulutmu harimaumu". Ungkapan itu ingin menunjukkan bahwa kata-kata yang keluar dari mulut kita memiliki kekuatan, seperti harimau yang kuat. Kata-kata kita bisa menyerang orang lain atau berbalik menyerang diri kita sendiri; bahkan membuat orang sedih
4l9rA. Sejalan dengan perkembangan zaman, era media sosial juga berkembang pesat, membuat acara menjadi lebih efektif. Dulu, banyak orang menggunakan pepatah “Mulutmu harimaumu”, namun sekarang kata ini telah diubah menjadi “Jari-jarimu adalah macanmu”. Apalagi dalam situasi pandemi ini, setiap orang pasti berada di rumah, dan mereka harus lebih aktif menggunakan media sosial untuk bekerja, bersekolah, atau bahkan hanya untuk hiburan dan menghilangkan masalah di “jarimu, macanmu” benar dan mengingatkan orang untuk lebih berhati-hati saat berbicara. Jangan sampai kata-kata kotor lepas dari jari kita, karena itu akan menunjukkan sifat negatif seseorang. Sejumlah orang dipenjara karena membuat komentar negatif di bagian komentar di media sosial, dan hanya karena postingan dan komentar di media sosial akhirnya berurusan dengan polisi karena perilaku sosial memang merupakan media online yang memberikan kemudahan bagi orang untuk berpartisipasi, berbagi dan membuat hal-hal seperti blog, forum, dan dunia maya. Media sosial juga biasanya digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan ketidakpuasan terhadap penggunanya, namun seringkali mereka mengabaikan etika dalam media sosial, sehingga menjadi bumerang dengan memposting sesuatu untuk dirinya karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membagikan postingan di media sosial. Pertama-tama Anda harus berhati-hati saat memposting konten. Anda harus memahami konten yang akan diposting agar tidak menyinggung orang lain atau hal-hal yang berkaitan dengan ras, agama, suku, dan keyakinan gunakan kalimat yang sopan dan sopan serta jangan menyinggung orang lain. Karena jika menggunakan kalimat kasar seperti itu pasti akan menimbulkan rasa iri atau dendam pada diri orang Tika Bisono berpendapat bahwa ketika berbicara atau berkomentar di dunia maya, Anda harus berhati-hati saat berbicara, karena apa yang Anda ucapkan akan berdampak besar. Apalagi jika banyak teman di publik figur atau media sosial. Apa yang Anda katakan juga akan memengaruhi perusahaan, citra, dan status harus bijak dan pintar dalam menggunakan media sosial yang sebenarnya mudah. Anda hanya perlu MIKIR sebelum memposting sesuatu di media Pastikan terlebih dahulu bahwa konten yang ingin Anda posting tidak menyinggung orang lain, dan jika Anda benar-benar ingin mengkritik dan mengkritik dengan sopan dan sopan, tidak perlu Di media sosial banyak terdapat postingan tanpa arah dan tujuan yang jelas, kebanyakan hanya postingan perasaan atau perasaan marah. Oleh karena itu, kami berharap konten yang dipublikasikan dapat memberikan hal-hal yang menginspirasi dan bermanfaat bagi yang melihatnya, yang mantapK-kredibel. Sebelum memposting konten, sebaiknya pastikan bahwa informasi yang ingin Anda sampaikan benar atau tidak, sehingga orang lain yang melihat informasi tersebut tidak akan berbohong atau bingung dengan pencemaran nama Informasi yang ingin Anda berikan melalui rilis harus dikomunikasikan sebagaimana adanya, tidak berlebihan atau Sebelum berbagi postingan, alasan ini sangat penting, postingan tersebut harus bermakna agar postingan tersebut dapat mengedukasi orang lain yang melihat postingan tersebut, dan orang tersebut dapat membaca informasi dalam postingan dengan orang masuk penjara karena kiriman atau komentar mereka yang mengungkapkan kebencian atau penindasan terhadap orang lain. Hal ini dikarenakan adanya kebebasan berekspresi, namun masih terdapat batasan dalam kebebasan tersebut. Karena dalam batasan tersebut, orang lain tetap memiliki hak, dan sesama manusia biologis harus saling karena itu, bijaklah dalam menggunakan media sosial, jangan sampai “jari-jari” Anda mengarahkan kami ke jeruji besi hanya persoalan berkomentar atau mempublikasikan sesuatu yang tidak boleh dilihat atau bahkan diterima seseorang. Ingatlah karena jarimu adalah harimaumu!!
Bacaan hari ini Amsal 10 “Makin banyak bicara, makin banyak kemungkinan berdosa; orang yang dapat mengendalikan lidahnya adalah bijaksana.” Amsal 1019, BIS Sangat menarik membaca kitab Amsal pasal yang ke-10 ini karena penulis, dalam hal ini diyakini sebagai Salomo, menggunakan baik kata “mulut” sebanyak 4 kali ay. 6, 11, 31, 32, “bicaranya” sebanyak 4 kali ay. 8, 10, 14, 19, “bibir” sebanyak 5 kali ay. 13, 18, 19, 21, 32, “lidah” sebanyak 2 kali ay. 20, 31 termasuk masing-masing satu untuk kata “teguran” ay. 17 dan “umpatan” ay. 18 yang bila ditotalkan digunakan sebanyak 18 kali dalam 32 ayat secara bergantian untuk menjelaskan bagaimana kata-kata dapat menjadi daya dorong positif, namun juga dapat merusak dan menghancurkan seseorang. Di dalam Alkitab, terdapat banyak contoh tentang bahaya kata-kata, seperti hasutan serta fitnahan istri Potifar sehingga Yusuf harus menderita dan mendekam dalam penjara, atau Uria harus kehilangan nyawa karena perintah Daud dalam persekong-kolannya dengan Yoab untuk mendapat Batsyeba dan sebagainya. Itulah sebabnya, Yakobus memperingatkan dengan keras bahaya lidah yang kecil namun dapat memegahkan perkara-perkara besar Yak. 35, bahkan dalam kaitan penyembahan kepada Tuhan; bila seseorang tidak mampu mengekang lidahnya maka ia sedang menipu dirinya sendiri. Dalam konteks pada hari ini, bukan hanya mulut yang dapat menjadi “Harimau-mu” namun juga dapat disebutkan “jari-mu harimau-mu”, karena hanya dengan sentuhan jari pada gadget ataupun gawai pintar, seseorang dapat memberitakan kabar baik ataupun yang sebaliknya, menyebarkan kebohongan yang dapat menimbulkan keresahan bahkan dapat memicu kerusuhan. Karena itu, bijaksanalah dalam berkata-kata baik secara verbal maupun non verbal, apakah ucapan dan kata-kata kita menyejukkan, membangun, dan membangkitkan semangat yang patah, ataukah justru merendahkan dan menimbulkan putus asa?
Home » Unik Penulis Anisa Nurfadila Ditayangkan 06 Oct 2018 mulutmu harimaumu via tertulis dalam Al Qur'an berikut ayat yang menjelaskan dengan tegas dimana kita harus menjaga ucapan Pepatah "Mulutmu Harimaumu" Itu bukan sekedar kehidupan sehari-hari komunikasi adalah hal yang penting dalam hidup bersosial, tetapi komunikasi tersebut bisa menyebabkan pertengkaran atau bahkan perpisahan karena lisan kita yang berkata kata yang tidak ada manfaatnya. Kata bapak Mario teguh Diam itu Emas artinya lebih baik diam daripada berbicara hal-hal yang buruk yang menyebabkan perselisihan atau seperti pepatah Mulutmu kita simak selengkapnya tentang mulutmu harimaumu istilah mulutmu harimaumu ?Arti peribahasa MULUTMU HARIMAUMU YANG AKAN MEREKAH KEPALAMU adalah segala perkataan yang telah terlanjur diucapkan apabila tidak berhati-hati/dipikirkan terlebih dahulu akan merugikan diri mulutmu harimaumu ?Orang bijak mengatakan, “Mulutmu, harimaumu”. Artinya, waspada terhadap mulut sendiri. Bila tak hati-hati, salah-salah yang keluar dari mulut justru akan mencelakai si empunya. Bak harimau yang tiba-tiba berbalik menerkam adalah harimaumu makna dan pihak tertuju pada orang yang suka membicarakan orang lain maupun dirinya sendiri. Maknanya adalah kita harus hati hati dalam berbicara karena jika tidak hati hati akan mencelakakan diri kita harimaumu menurut islamfilosofi mulutmu adalah harimaumu via ini hadits mulutmu harimaumu dimana kita harus senantiasa menjaga lisan.“ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian,hendaklah iya bertutur kata yang baik atau lebih baik diam” HR. Bhukhari dan MuslimBahkan lisan memegang peranan penting dari 77 cabang keimanan. amal lisan adalah yg paling banyak jumlah nya. oleh karenanya islam menekankan akan pentingnya menjaga lisan dalam kehidupan sehari al-ghajali rahimahullah memberikan nasehat kepada kita, bahwa lisan sungguh amat besar bahayanya. tidak ada manusia yg bisa selamat dari lisan ini kecuali dengan diam. oleh sebab itu, islam memuji orang yang diam tidak berkata kata kecuali yg keluar dari lisanya ini sebuah perkataan yg SWT berfirman ….serta ucapkanlah kata kata yg baik kepada manusia”. Al baqarah 83.Sesungguh nya kita mengetahui bahwa lisan merupakan salah satu nikmat yang besar, bentuknya kecil dan halus namun disitu terletak kebaikan dan keburukan besar pengaruhnya terhadap yang positif maupun yg negatif dalam kehidupan seorang tentang lisan ada satu nasehat yang sangat berharga dalam hal menjaga lisan, disampaikan oleh Rasulullah SAW dan menjadi tuntunan kita, sebagai mana hadis di atas yaitu “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata baik atau diam”Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmidzi, Uqbah bin Amir berkata aku pernah bertanya kepada Rasullah SAW, Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu? beliau menjawab, tahan lah lisan mu dan hendak nya rumah mu menyenangkan mu karena penuh dengan dzikir dan mengingat Allah SWT dan menangislah atas kesalahan mu karena menyesal. HR. Tirmidzi.Mari kita selalu menjaga diri dari ucapan yg tidak bermanfaat seperti gibah, menceritakan keburukan orang lain maupun berbohong dan menfitnah. unik